Hari Selasa minggu yang lalu (5/1), Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, melantik 8 orang Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno dan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran di Gedung Aula Serbaguna Kementerian Sekretariat Negara. Tampak hadir dalam acara tersebut mantan Direksi PPKGBK dan PPKK, Pejabat Eselon 1 Kementerian Sekretariat Negara dan seluruh pegawai di lingkungan BLU PPKGBK dan PPKK.Pada acara pelantikan Direksi PPKGBK dan PPKK, Selasa (5/1),
Pelantikan Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno dan Pusat Pengelola Komplek Kemayoran |
Sesuai dengan Keputusan Mensesneg Nomor 246 tahun 2015, 4 nama yang dilantik sebagai Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) ialah sebagai berikut ;
- Drs. Winarto, sebagai Direktur Utama PPKGBK
- Agus Trisyuwanto, AK., sebagai Direktur Keuangan PPKGB
- MG. Gatot Tetuko, sebagai Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha PPKGBK
- Drs. Bertho Darmo Poedjo Asmanto, MBA., sebagai Direktur Umum PPKGBK
- Selain Direktur PPKGBK,
- Dwi Nugroho, S.E., M.M., sebagai Direktur Utama PPKK
- Cecep Ferdy Firdaus Nugraha, sebagai Direktur Pemberdayaan Kawasan PPKK
- Medi Kristianto, S.E., Ak., M.Si, sebagai Direktur Keuangan dan Umum PPKK
- Riski Renando, S.T., MAUD, sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PPKK
Menteri Sekretaris Negara memberikan apresiasi kepada para mantan direksi PPKGBK dan PPKK. “Atas nama Kementerian Sekretariat Negara, saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu yang selama ini telah mengabdi luar biasa di PPKGBK dan PKK,” ujar Pratikno membuka sambutannya,
Tidak hanya itu, Pratikno juga mengucapkan terimakasih kepada Panitia Seleksi (Pansel) yang telah membantu melakukan seleksi dalam penyeleksian Direksi BLU PPKGBK dan PPKGBK. Pansel yang diketuai oleh Erry Riyana Hardja Pamengkas beranggotakan Tara Hidayat, Setya Utama, Abdul Azzis dan Alexander Lay.
Mensesneg meminta para Direksi yang baru dilantik untuk cepat belajar. “Mohon agar cepat belajar tentang Badan Layanan Umum, karena BLU bukan saja organisasi bisnis swasta, tetapi nuansa pemerintahannya juga kuat,” ujar Pratikno.
Mensesneg, Pratikno mengungkapkan bahwa Kemayoran merupakan last piece of land, “Tidak ada lagi tanah yang tersisa di megapolitan Jakarta, Kemayoran merupakan salah satunya, artinya kita punya tanggungjawab luar biasa untuk mengelolanya dengan baik,” ujarnya.
Selain Kemayoran, Gelora Bung Karno (GBK) juga mempunyai banyak lahan yang harus dikelola dengan baik, karena lokasi GBK yang strategis dan dekat dengan kawasan perkantoran, lembaga negara, kementerian maupun lembaga lain. “GBK ada sport venues yang begitu banyak, juga ada bisnisnya”, tambah Pratikno.
Mensesneg menghimbau agar para BLU mendukung pemerintah DKI Jakarta untuk menjadikan Jakarta sebagai Smart City. “Kita harus mendukung Pemerintah DKI dan Pemerintah Pusat agar Jakarta ini menjadi kota yang nyaman”, katanya.
Ia juga mengingatkan kepada 8 Direksi yang baru dilantik untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran yang telah disampaikan kepada Pansel sewaktu menjalani tes seleksi wawancara. “Saya menganggap rekaman wawancara di hadapan Pansel juga janji kepada Sekretariat Negara”, tegasnya.
Kemensesneg merupakan kementerian yang menerapkan prinsip Good Governance, sehingga PPKGBK dan PPKK juga harus menerapkan prinsip yang sama. “Smart government, smart economy, bagaimana kita menata kehidupan bisnis, menghidupi masyarakat lebih luas dengan cara yang lebih baik”, kata Pratikno.
Selain smart government, Pratikno juga menginginkan adanya smart environment di kedua BLU tersebut. “last piece of land harus smart environment, hijau, resapan air, smart of living, kehidupan yang sehat,” jelas Pratikno.
Di akhir sambutannya, Mensesneg berharap adanya sinergi di kedua BLU. Baik itu standarisasi governance, pengelolaan, dan adanya pertukaran untuk saling memperkuat.
sumber : http://www.setneg.go.id/
No comments:
Post a Comment