=== RS Hermina Podomoro Sunter kini sudah Pindah Ke Hermina Tower Kemayoran === Pendaftaran Via whatsapp di 0865 9415 5353 atau telpon ke +62 21 22608046

Dec 4, 2015

The Sleeping Giant Kemayoran adalah next CBD

Sedikitnya ada tiga unsur penting yang dapat menjadikan sebuah kawasan dapat disebut sebagai CBD. Unsur penting yang pertaman adalah tersedianya pusat jasa dan bisnis dengan prioritas perusahaan keuangan dan finansial. Lalu selanjutnya diikuti dengan berkembangnya pusat perdagangan, dan terakhir adalah tersedianya hunian dari semua segmen. Melihat ketiga unsur tersebut, maka kawasan Kemayoran sangat potensial dan layak untuk dikembangkan menjadi sebuah CBD baru.

Lokasinya yang cukup strategis apalagi didukung oelh jaringan dan infrastruktur jalan yang relatif bersaing dengan jalan-jalan protokol yang ada saat ini. Sementara status lahan yang masih HPL pada dasarnya tidak menjadi masalah besar jika pemerintah terjun langsung dan dapat memberikan jaminan dan kebijakan insentif untuk dapat menggerakkan sektor properti lebih cepat lagi di kawasan Kemayoran.


“Harusnya sudah jadi CBD sejak dulu. Memang kami tidak seleluasa swasta, sehingga beberapa hal sering menjadi kendala. Kemudian orang juga melihat bahwa tanah Kemayoran bukan tanah kelas satu,” kata Joko.

Namun terlepas dari itu, Kemayoran tetap merupakan sebuah kawasan yang sangat menjanjikan. Beberapa pengembang besar pun sudah ada yang 'mencuri start’, dan mulai membangun kawasan itu dengan berbagai konsep propertinya. Bahkan bisa diperkirakan bahwa dalam waktu 5 hingga 10 tahun mendatang Kemayoran akan mengubah konstelasi bisnis dan industri properti Jakarta.

Beberapa pengembang kelas kakap yang dimaksud tadi yang sudah menguasai lahan-lahan di dalam kawasan ini sudah bisa dibuktikan sekarang, khususnya dalam area Kota Bandar Baru Kemayoran. Pengembang besar tersebut, antara lain Agung Sedayu Group, Pikko Group, Central Cipta Murdaya Group, Ciputra Group, Springhill Group, dan lainnya. Para pengembang tersebut telah memiliki beberapa rencana besar yang bakal mengubah image dari Kemayoran sebagai sebuah pusat bisnis baru. Malahan Central Cipta Murdaya yang sudah sukses membangun gedung perkantoran World Trade Center (WTC) di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan juga bersiap dengan CBD Kemayoran-nya. Pusat bisnis baru itu akan diwujudkan di atas lahan seluas 44 hektar. Tidak tanggung-tanggung, perusahaan pemilik Mal Pondok Indah, Puri Indah, dan Jakarta International Expo (PRJ) ini juga akan mempersiapkan dana investasi lebih dari Rp 80 triliun untuk membangun kawasan yang hampir menyerupai Marina Bay - kawasan properti terpadu di Singapura. Dalam kompleks itu juga akan dibangun apartemen, hotel bintang lima, fasilitas hiburan, dan rekreasi.

Selain itu, Agung Sedayu Group juga mengembangkan apartemen dengan panorama lapangan golf Kemayoran yang dinamakan The Mansion @ Dukuh Golf Kemayoran. Selanjutnya juga ada Hutama Karya Realtindo yang meneruskan konsesi pengelolaan Apartemen Rajawali. Pengembang ini mengakuisisi menara kembar Chrysant, dan akan membangun menara kembar kedua sebanyak 3.000 unit. Demikian halnya dengan PT Pikko Land Development Tbk. Perusahaan ini pun akan berkontribusi menjadikan Kemayoran sebagai destinasi investasi favorit baru.

Tidak hanya itu, kompetisi pun semakin marak dengan kehadiran Citra Tower yang digarap oleh Ciputra Group. Groundbreaking proyek perkantoran yang menelan dana investasi Rp 2 triliun ini sudah dilakukan pada November 2014 lalu. Proyek di atas lahan 1,8 hektar dengan status Hak Pengelolaan Lahan (HPL) selama 30 tahun ini diperkirakan memakan waktu 4 tahun. Akan ada dua menara yang masing-masing dengan ketinggian 25 lantai dan 1 mezzanine, lengkap dengan fasilitas lifestyle commercial area.

Sementara Springhill Group yang telah masuk sejak 2004 boleh dibilang menjadi pengembang swasta yang paling banyak membangun unit hunian di kawasan itu. Di atas lahan seluas 16 hektar tersebut, grup usaha itu telah membangun town house, landed house, apartemen menengah dan mewah, serta hotel yang lengkap dengan jogging track, taman bermain, dan fasilitas pendukung lainnya. Bahkan, harga rumah di Springhill yang pada awalnya dipasarkan dengan harga di bawah Rp 5 miliar, kini harga secondary-nya telah mencapai Rp 10-12 miliar, bahkan Rp 24 miliar. Sementara harga apartemen berkisar mulai Rp 1,3-5 miliar.

Tidak hanya itu, Hermina Group yang belum lama ini merampungkan pembangunan 2 menaranya sebagai pusat perkantoran & bisnis dan rumah sakit pun siap menyambut geliat CBD baru di kawasan itu. Hermina Tower yang dibangun di atas lahan seluas 11.510 m2 akan mulai mengoperasikan RS Hermina Kemayoran pada April 2016, yang merupakan perpindahan dari RS Hermina Sunter Podomoro. “Akhir tahun depan office keseluruhannya juga sudah selesai,” kata President Director One Property Group, Ismet Natakarmana mewakili Hermina Group.

Pembangunan Hermina Tower Kemayoran
Saat ini, unit perkantoran Hermina Tower dipasarkan dengan harga Rp 24,2 juta per meter. Harga tersebut diperkirakan naik menjadi Rp 35-40 juta per meter saat handover tahun depan. Next CBD adalah alasan utama sebagaimana diungkapkan Ismet. “Pengembang besar semakin gencar di sini. Rencana LRT (light rail transit) ke bandara juga semakin mematangkan CBD tersebut. Dan Hermina hadir bukan hanya sebagai office tetapi juga sarana untuk melayani dan membantu masyarakat Kemayoran, nantinya.”

Tidak ketinggalan Messiah Cathedral (Katedral Mesias) yang disebut sebagai salah satu ikon di Kemayoran pun bakal turut menggairahkan geliat bisnis di kawasan itu. Tidak kurang dari 3.500 umat hadir setiap minggu dalam kegiatan kebaktian dalam gereja yang didirikan oleh Pdt. Stephen Tong dan mulai dibuka pada 2008 lalu itu. Selain gereja, Reformed Millennium Center Indonesia juga menyediakan fasilitas pelayanan dan kebudayaan lainnya, seperti perguruan tinggi Teologi, museum, perpustakaan, juga concert hall yang mampu menampung hingga 1.200 orang.

Tidak hanya swasta, perusahaan plat merah seperti Perumnas pun berkomitmen memajukan kawasan itu. Belum lama ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut berkongsi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk menyediakan kawasan terpadu rumah susun. Rusun terbesar di Indonesia ini juga masuk dalam program sejuta rumah. Di atas lahan 22 hektar tersebut nantinya akan dibangun sebanyak 40 menara yang terdiri dari 10 menara rusunawa, 20 menara rusunami, dan 10 menara apartemen sederhana milik beserta fasilitas penunjang lainnya. Sementara total hunian yang akan dibangun adalah sebanyak 18.000 unit.

Dalam kerja sama dengan PPKK sebagai pemegang HPL, Perumnas memiliki HGB di atas HPL dengan masa 25 tahun dan dapat diperpanjang. Warga pun bisa membeli rusunami dengan satuan rumah susun di atas HGB yang usianya sesuai masa HGB yang juga bisa diperpanjang.

Selanjutnya "The Sleeping Giant Kemayoran Menggeliat" dan "The Sleepping Giant Kemayoran"

source : http://www.propertyandthecity.com/main-report/467-the-sleeping-giant-kemayoran.html

No comments:

Post a Comment